Entri Populer

Rabu, 27 Juni 2012

PRASANGKA (Prejudice)

Ø  Definisi prasangka

            Secara terminologi, prasangka (prejudice) merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin. Prae berarti sebelum dan Judicium berarti keputusan (Hogg, 2002). Prasangka adalah sikap (biasanya negatif) kepada anggota kelompok tertentu yang semata-mata didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok (Baron & Byrne, 1991).

Ø  Komponen-komponen prasangka

           Prasangka mempunyai tiga komponen dasar yaitu kognitif, afektif, dan konatif (Mann dalam Azwar 2003), yaitu:
a. Komponen kognitif
b. Komponen afektif
c. Komponen konatif

Ø  Faktor-faktor Prasangka

Menurut Poortinga (1990) prasangka memiliki tiga faktor utama yakni:
1.      Stereotip, stereotip adalah kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap kelompok lain, atau oleh seseorang kepada orang lain (Soekanto, 1993).
2.      Jarak sosial, jarak sosial adalah suatu jarak psikologis yang terdapat diantara dua orang atau lebih yang berpengaruh terhadap keinginan untuk melakukan kontak sosial yang akrab.
3.      Diskriminasi, diskriminasi adalah perilaku menerima atau menolak seseorang semata-mata berdasarkan keanggotaannya dalam kelompok (Sears, Freedman & Peplau,1999). 

            Ketiga faktor itu tidak terpisahkan dalam prasangka. Stereotip memunculkan prasangka, lalu karena prasangka maka terjadi jarak sosial, dan setiap orang yang berprasangka cenderung melakukan diskriminasi. Jadi, diskriminasi juga bisa dikatakan sebagai perwujudan prasangka yang di aplikasikan kepada bentuk perilakunya.

Ø  Ciri-ciri Prasangka

          Ciri-ciri dari prasangka sosial berdasarkan penguatan perasaan in group dan out group adalah:
1. Proses generalisasi terhadap perbuatan anggota kelompok lain.
2. Kompetisi sosial.
3. Penilaian ekstrim terhadap anggota kelompok lain.
4. Pengaruh persepsi selektif dan ingatan masa lalu.
5. Perasaan frustasi (scope goating).
6. Agresi antar kelompok.
7. Dogmatisme.

Ø  Sumber Prasangka

1.      Prasangka Sosial
a)      Ketidaksetaraan Sosial
b)      Identitas Sosial
c)      Konformitas

2.      Prasangka secara Emosional.
a)      Frustasi dan Agresi Rasa sakit sering membangkitkan pertikaian.
b)      Kepribadian yang dinamis Status.
c)      Kepribadian Otoriter.

Ø  Teori-teori Prasangka

1. Teori Kognitif
Teori kognitif menjelaskan bagaimana cara individu berpikir mengenai prasangka (objek yang dijadikan sasaran untuk diprasangkai) dan bagaimana individu memproses informasi dan memahami secara subjektif mengenai dunia dan individu lain.
Menurut teori atribusi, prasangka disebabkan oleh individu sebagai pengamat melakukan atribusi yang “bias” terhadap target prasangka.
• Kasus yang terkecuali (exceptional case)
• Nasib baik atau keberuntungan istimewa (luck or special advantage)
• Konteks situasional
• Usaha dan motivasi yang tinggi
• In group dan out group
2. Teori Perbandingan Sosial
            Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita dengan kelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan hampir semua yang kita miliki, mulai dari status sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter kepribadian dan sebagainya. 
3. Teori Biologi
            Menurut pendekatan ini prasangka memiliki dasar biologis. Hipotesisnya adalah bahwa kecenderungan untuk tidak menyukai kelompok lain dan hal-hal lain yang bukan milik kita merupakan warisan yang telah terpetakan dalam gen kita.
4. Teori Deprivasi Relatif
            Deprivasi relatif adalah keadaan psikologis dimana seseorang merasakan ketidakpuasan atas kesenjangan atau kekurangan subjektif yang dirasakannya pada saat keadaan diri dan kelompoknya dibandingkan dengan orang atau kelompok lain.
5. Teori Konflik-realistis
            Teori ini memandang bahwa terjadinya kompetisi (biasanya persaingan memperoleh sumber-sumber langka, seperti ekonomi dan kekuasaan) dan konflik antar kelompok dapat meningkatkan kecenderungan untuk berprasangka dan mendiskriminasikan anggota out group.
6. Teori Psikodinamika
            Menurut teori psikodinamika, prasangka adalah agresi yang dialihkan. Pengalihan agresi terjadi apabila sumber frustasi tidak dapat diserang karena rasa takut dan sumber frustasi itu benar-benar tidak ada.
a. Teori Frustasi-agresi
b. Kepribadian Otoriter
        
7. Teori Belajar Sosial
            Menurut teori belajar sosial, prasangka adalah sesuatu yang dipelajari seperti halnya individu belajar nilai-nilai sosial yang lain. Prasangka biasanya diperoleh anak-anak melalui proses sosialisasi.

Ø  Mengurangi dan Mencegah Prasangka

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya prasangka, yaitu :

1. Melalukan kontak langsung
2. Mengajarkan pada anak untuk tidak membenci
3. Mengoptimalkan peran orang tua, guru, individu dewasa yang dianggap penting oleh anak dan media massa untuk membentuk sikap menyukai atau tidak menyukai melalui contoh perilaku yang ditunjukkan (reinforcement positive).
4. Menyadarkan individu untuk belajar membuat perbedaan tentang individu lain, yaitu belajar mengenal dan memahami individu lain berdasarkan karakteristiknya yang unik, tidak hanya berdasarkan keanggotaan individu tersebut dalam kelompok tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar