Sistem saraf pusat (SSP) berfungsi
menerima, memproses, menginterpretasikan,
dan menyimpan informasi sensoris yang datang seperti informasi mengenai rasa,
warna, suara, bau, tekanan pada kulit, kondisi organ internal dan lain-lain.
Sistem saraf pusat juga mengirimkan pesan untuk otot, kelenjar, dan organ
internal. Ini merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk melakukan hal, seperti
berjalan, berbicara dan hal-hal tubuh kita tidak otomatis seperti bernapas dan
mencerna makanan. Sistem saraf pusat juga terlibat dengan emosi kita, pikiran,
dan memori. Sistem saraf pusat meliputi dua komponen yaitu otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Kedua komponen itu merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
1.
Otak
Otak merupakan komponen yang pertama dari sistem saraf
pusat, Otak (bahasa Inggris: ‘encephalon’)
adalah pusat sistem
saraf (bahasa Inggris: ‘central nervous system, CNS’)
pada vertebrata dan
banyak invertebrata
lainnya. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume
sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf
atau neuron.
Otak
terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron,
sedangkan neuron
membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan
neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter
ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.
Avertebrata seperti serangga
mungkin mempunyai jutaan neuron
pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.
Otak dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi
maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari
luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1.
Durameter;
terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai
duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala
dengan duramater terdapat rongga epidural.
2.
Arachnoidea
mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran
araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi
otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3.
Piameter.
Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan
permukaan otak.
Otak
mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi
tubuh homeostasis seperti
detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak
manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran
manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran.
Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan
mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi
kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan,
emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan
segala bentuk pembelajaran
lainnya.
Jika
otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan
mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan
mental Anda bisa ikut terganggu. Seandainya jantung atau paru-paru Anda
berhenti bekerja selama beberapa menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun
jika otak Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh Anda mati.
Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh
organ di tubuh manusia. Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang
paling rumit. Membahas tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa
memakan waktu berhari-hari.
Otak dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
1) . Otak besar (serebrum)
Serebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia
yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Serebrum
merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Serebrum
mempunyai fungsi dalam pengaturan
aktivitas mental yaitu membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, kepandaian
(intelegensi), analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan
oleh kualitas bagian ini. Serebrum merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan
sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks
otak. Pada bagian korteks
otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi
mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area
asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan,
dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian
yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang.
Serebrum
secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus.
Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai
parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus
Temporal.
Ø
Lobus Frontal
merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini
berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi,
perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol
perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
Ø
Lobus Parietal berada
di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan
dan rasa sakit.
Ø
Lobus Temporal berada
di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi
dan bahasa dalam bentuk suara.
Ø
Lobus Occipital ada
di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang
memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap
oleh retina mata.
Selain
dibagi menjadi 4 lobus, serebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua
belahan, yaitu belahan
otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung
oleh kabel-kabel saraf di bagian
bawahnya. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam
hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca,
serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak
kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam
perkembangan Emotional
Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain
serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan
ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan
kreatif lainnya. Secara umum, belahan otak kanan
mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan
tubuh.
2). Otak kecil (serebellum)
Otak Kecil (Serebellum) terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung
leher bagian atas. Serebellum mengontrol
banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur
sikap atau posisi
tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Serebellum juga menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi atau gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak
mampu mengancingkan baju.
3). Brainstem
(Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak
atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau
sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi
dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan
sumber insting dasar manusia yaitu fight
or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
Batang
otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang
otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak
reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya kita
akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak kita kenal
terlalu dekat dengan kita.
Batang Otak terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
Ø
Mesensephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang
otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar
endokrin. Bagian atas (dorsal) otak
tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan juga merupakan pusat pendengaran.
Ø
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang
belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga
sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung,
sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
Ø
Pons merupakan stasiun pemancar yang
mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang
menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
4). Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik
terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.
Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah.
Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut
dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain
hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem
limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur
produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks,
pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Bagian
terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya
adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang
tidak.
Sistem
limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang
lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah
Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik
seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem
limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya
cinta, penghargaan dan kejujuran.
·
Perlindungan dan Makanan untuk Otak
Sel-sel
glia membentuk jaringan ikat di dalam SSP serta menunjang neuron secara fisik
dan metabolik. Otak diperlengkapi oleh beberapa perangkat pelindung, yang
penting karena neuron tidak dapat membelah diri untuk mengganti sel yang rusak.
Otak dibungkus dalam tiga lapisan membran protektif (menings) dan juga
dikelilingi oleh pembungkus tulang yang keras. Cairan serebrospinalis mengalir
di dalam dan di sekitar otak dan berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap
getaran. Proteksi terhadap cedera kimiawi dilaksanakan oleh sawar darah otak
yang membatasi akses zat-zat di dalam darah ke otak. Otak bergantung pada
pasokan darah konstan untuk penyampaian O2 dan glukosa karena otak tidak dapat
menghasilkan ATP apabila kedua zat tersebut tidak tersedia.
·
Korteks Serebrum
Korteks Serebrum
adalah lapisan luar substansia grisea yang menutupi bagian tengah di bawahnya,
yaitu substansia alba; substansia alba terdiri dari berkas-berkas serat saraf
yang menghubungkan berbagai daerah di korteks dengan daerah lainnya. Korteks
itu sendiri terutama terdiri dari badan sel saraf dan dendrit.
Tanggung jawab utama terhadap banyak
fungsi tertentu diketahui berlokalisasi di daerah-daerah korteks tertentu: (1) lobus oksipitalis tempat korteks penglihatan; (2) lobus auditorius dijumpai di lobus temporalis;
(3) lobus parietalis bertanggung jawab dalam
penerimaan dan pengolahan perseptual masukan somatosensorik; dan (4) gerakan motorik voluter dijalankan oleh aktivitas lobus
frontalis.
Kemampuan
berbahasa bergantung pada aktivitas terintegrasi dua daerah bahasa primer yang
hanya terletak di hemisfer kiri. Daerah-daerah asosiasi adalah daerah korteks
yang tidak secara spesifik ditugaskan untuk mengolah masukan sensorik atau
memberi perintah motorik atau kemampuan berbahasa. Daerah-daerah ini merupakan
penghubung integratif antara berbagai informasi sensorik dan tindakan
bertujuan; mereka juga berperan sangat penting dalam fungsi-fungsi luhur otak,
misalnya ingatan dan pengambilan keputusan.
2.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang adalah komponen kedua dari sistem saraf pusat yang
dapat ditemukan pada rongga tulang belakang. Sumsum tulang belakang berbentuk
panjang, tipis, bundel tubular jaringan saraf dan sel dukungan yang membentang dari otak (yang medulla
oblongata khusus). Sumsum tulang belakang dimulai pada tulang oksipital dan meluas ke ruang antara
yang pertama dan kedua vertebra lumbal, ia tidak memperpanjang
seluruh panjang kolom tulang belakang. Sumsum tulang
belakang berkomunikasi dengan panca indera yang letaknya dari leher ke bawah.
Sumsum
tulang belakang memiliki tiga fungsi utama: (1) Sebagai saluran untuk informasi motor, yang bergerak ke
sumsum tulang belakang. (2) Sebagai saluran
untuk informasi sensorik, yang bergerak sampai sumsum tulang belakang.
(3) Sebagai pusat koordinasi refleks tertentu.
·
Struktur
Sumsum tulang belakang adalah
jalur utama untuk informasi yang menghubungkan otak dan sistem saraf perifer. Panjang sumsum
ini sekitar 45 cm (18 in) pada pria dan sekitar
43 cm (17 in) pada wanita. Pembesaran
rahim, terletak dari C3 untuk segmen tulang belakang T2, adalah di mana masukan sensorik berasal dari output
motorik pergi ke lengan. Pembesaran
lumbal, terletak antara L1 dan S3 segmen tulang belakang, menangani input
sensoris dan keluaran motorik yang datang dari dan pergi ke kaki. Sumsum tulang belakang memiliki lebar bervariasi, mulai dari 1 / 2 inci tebal di
daerah servikal dan lumbal untuk 1 / 4 inci tebal di daerah dada. Para
melampirkan tulang ruas tulang belakang melindungi sumsum
tulang belakang yang relatif lebih pendek. Fungsi sumsum tulang belakang
terutama dalam transmisi sinyal saraf antara otak
dan seluruh tubuh, tetapi juga mengandung sirkuit saraf yang secara independen dapat
mengontrol berbagai refleks dan generator pola pusat .
Sumsum tulang belakang memiliki
bentuk yang dikompresi dorso-ventrally, memberikan sebuah elips
bentuk. Kabelnya memiliki alur di sisi dorsal
dan ventral. Sulcus median posterior alur di
sisi dorsal, dan fisura anterior median alur di sisi ventral. Pada penampang melintang sumsum
tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih (white
matter), subtansi putih terdiri dari akson
bermielin. Sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna
kelabu (gray matter), subtansi kelabu
terdiri dari badan-badan sel dan dendrit. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
·
Segmen medula spinalis
Dalam
SSP, badan sel saraf umumnya diorganisir ke dalam kelompok fungsional, yang
disebut inti. Akson dalam SSP dikelompokkan ke dalam saluran.
Ada 33 segmen saraf sumsum tulang
belakang dalam sumsum tulang belakang manusia:
· 8 serviks segmen membentuk 8 pasang saraf leher (tulang
belakang C1 saraf tulang belakang keluar dari antara tulang belakang oksiput
dan C1; C2 saraf keluar dari antara lengkung posterior vertebra C1 dan C2
lamina vertebra; C3-C8 saraf tulang belakang melalui IVF di atas vertebra
cervica yang sesuai, dengan kecuali pasangan yang keluar melalui C8 IVF antara
C7 dan T1 vertebra)
· 12 segmen toraks membentuk 12 pasang saraf toraks (keluar
dari kolom tulang belakang melalui IVF bawah vertebra yang sesuai T1-T12)
· 5 segmen lumbal membentuk 5 pasang saraf lumbalis (keluar
dari kolom tulang belakang melalui IVF, di bawah vertebra yang sesuai L1-L5)
· 5 sacral segmen membentuk 5 pasang saraf sakral (keluar
dari kolom tulang belakang melalui IVF, di bawah vertebra yang sesuai S1-S5)
· 3 segmen coccygeal bergabung menjadi segmen tunggal membentuk 1 pasang saraf coccygeal (keluar
dari kolom tulang belakang melalui hiatus sakral).
Setiap
segmen mengirimkan informasi sensorik ke otak dan menerima perintah motorik
dari otak. Apabila salah satu segmen ini dipotong, maka otak akan kehilangan
sensasi dari segmen tersebut dan segmen-segmen setelahnya.
Ada dua daerah di mana sumsum tulang
belakang membesar:
1.
Pembesaran
serviks, kira-kira sesuai dengan pleksus
brakialis saraf yang mempersarafi di ekstremitas
atas . Ini mencakup segmen tulang belakang dari sekitar C4 ke
T1. Tingkat pembesaran vertebral adalah kira-kira sama (C4 ke T1).
2.
Pembesaran
lumbosakral, sesuai dengan pleksus
lumbosakral saraf, yang mempersarafi di ekstremitas
bawah . Ini terdiri dari segmen tulang belakang dari L2 ke S3
dan ditemukan tentang tingkat vertebral T9 untuk T12.
· Somatosensori
organisasi
Somatosensori
organisasi dibagi ke dalam saluran lemniscus dorsal kolom-medial
(sentuhan / proprioception jalur
/ getaran sensorik) dan sistem anterolateral/ALS (jalur
nyeri / suhu sensorik). Kedua jalur sensorik menggunakan tiga neuron yang
berbeda untuk mendapatkan informasi dari reseptor sensorik di pinggiran ke korteks serebral
. Neuron yang ditunjuk primer, neuron sensorik sekunder dan tersier. Dalam
kedua jalur, tubuh neuron sensorik primer sel ditemukan dalam ganglia akar dorsal , dan pusat
mereka akson proyek ke sumsum tulang belakang.
· Bermotor organisasi
Para saluran
kortikospinalis berfungsi sebagai jalur motor untuk sinyal saraf motorik
atas berasal dari korteks serebral dan dari inti batang otak motorik primitif.
Inti otak tengah termasuk saluran motorik empat yang mengirimkan akson saraf
motorik atas bawah sumsum tulang belakang untuk motor neuron yang lebih rendah.
Ini adalah saluran
rubrospinal , yang saluran
vestibulospinal , yang saluran
tectospinal dan saluran
reticulospinal . Saluran rubrospinal turun dengan saluran
kortikospinalis lateral, dan tiga sisanya turun dengan saluran kortikospinalis
anterior.
Fungsi
neuron motorik yang lebih rendah dapat dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda:
kortikospinalis saluran lateral dan anterior
saluran tulang belakang kortikal. Saluran lateral yang berisi neuron
motorik atas akson yang
sinaps pada dorsal lateral (DL) neuron motor lebih rendah. DL neuron terlibat
dalam distal
ekstremitas kontrol. Oleh karena itu, neuron khusus DL ditemukan hanya dalam
pembesaran leher rahim dan lumbosaccral dalam sumsum tulang belakang. Tidak ada
decussation dalam saluran kortikospinalis lateralis setelah decussation di
piramida meduler.
· Traktat
spinocerebellar
Proprioseptif informasi
dalam tubuh perjalanan sampai sumsum tulang belakang melalui tiga saluran. Di
bawah L2, informasi proprioseptif perjalanan sampai sumsum tulang belakang
dalam saluran spinocerebellar ventral, juga
dikenal sebagai saluran spinocerebellar anterior,
reseptor sensorik mengambil informasi dan perjalanan ke sumsum tulang belakang.
Badan sel neuron ini primer terletak di ganglia akar dorsal . Di sumsum
tulang belakang, sinaps saraf akson dan sekunder akson decussates dan kemudian
perjalanan ke pedunculus cerebellar unggul dimana
mereka decussate lagi. Dari sini, informasi yang dibawa ke inti yang mendalam
dari otak kecil termasuk fastigial dan inti sela .
· Cedera
Cedera
tulang belakang dapat disebabkan oleh trauma ke kolom tulang belakang (peregangan, memar, menerapkan tekanan, memutus,
laserasi, dll). Tulang-tulang vertebral atau disk intervertebralis dapat
menghancurkan, menyebabkan sumsum tulang belakang akan tertusuk oleh sebuah
fragmen tajam tulang .
Biasanya, korban cedera tulang belakang akan menderita hilangnya rasa pada
bagian tertentu dari tubuh mereka. Dalam kasus ringan, korban mungkin hanya
menderita kehilangan tangan atau
fungsi kaki. Cedera lebih parah dapat menyebabkan paraplegia , tetraplegia (juga
dikenal sebagai quadriplegia), atau tubuh penuh kelumpuhan bawah
situs cedera pada saraf tulang belakang.
Kerusakan
atas akson neuron motor dalam sumsum tulang belakang hasil dalam pola
karakteristik defisit ipsilateral. Ini termasuk hyperreflexia , hypertonia dan
kelemahan otot. Lebih rendah kerusakan saraf motorik hasil dalam pola
karakteristik sendiri defisit. Bukannya seluruh sisi defisit, ada pola yang
berhubungan dengan myotome
terpengaruh oleh kerusakan. Selain itu, neuron motorik bawah ditandai dengan
kelemahan otot, hipotonia , hyporeflexia dan atrofi
otot .
Syok
spinal dan syok neurogenik dapat terjadi dari cedera tulang belakang. Syok
spinal biasanya bersifat sementara, hanya berlangsung selama 24-48 jam, dan
merupakan sementara absen fungsi sensorik dan motorik. Syok neurogenik
berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan hilangnya otot karena
tidak digunakannya otot-otot di bawah situs cedera.
Dua bidang sumsum tulang belakang
yang paling sering cedera adalah tulang
belakang leher (C1-C7) dan tulang
belakang lumbal (L1-L5). (The C1 notasi, C7, L1, L5 mengacu pada lokasi
tertentu vertebra di
daerah leher rahim baik, toraks, atau lumbal tulang belakang.)
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan
sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi
grissea)
2. serabut saraf yang
membentuk bagian materi putih (substansi
alba)
3. sel-sel neuroglia,
yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf
pusat
Walaupun otak dan sumsum
tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak,
materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi
kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
3.
Jenis penyakit
Ensefalitis
adalah suatu peradangan dari otak. Hal ini biasanya disebabkan oleh zat asing atau infeksi virus . Gejala untuk
penyakit ini termasuk: sakit kepala, sakit leher, mengantuk, mual, dan demam.
Jika disebabkan oleh virus West Nile, mungkin mematikan bagi manusia, serta burung dan kuda.
Meningitis adalah
peradangan pada meninges (membran) dari otak dan sumsum tulang
belakang. Hal ini paling sering disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus. Demam,
muntah, dan leher kaku semua gejala meningitis.
Alzheimer
adalah neurodegenerative
penyakit biasanya ditemukan pada orang di atas usia 65 tahun. Di seluruh dunia,
sekitar 24 juta orang telah demensia , 60%
dari kasus-kasus ini karena Alzheimer. Penyebab utama tidak diketahui. Tanda
klinis Alzheimer adalah kerusakan kognisi progresif.
Parkinson
mempengaruhi keterampilan motorik dan berbicara. Gejala mungkin termasuk bradikinesia (gerakan fisik lambat), kekakuan otot, dan tremor.
Perilaku, pemikiran, dan sensasi gangguan non-motor gejala.
4.
Penyebab
Ø Trauma : Setiap
jenis cedera otak traumatis (TBI) atau cedera dilakukan ke sumsum tulang
belakang dapat mengakibatkan spektrum yang luas dari cacat dalam diri
seseorang. Tergantung pada bagian otak atau sumsum tulang belakang yang
menderita trauma hasilnya dapat diantisipasi.
Ø Infeksi : Penyakit menular yang ditransmisikan dalam beberapa
cara. Beberapa dari infeksi ini dapat mempengaruhi otak atau sumsum tulang
belakang secara langsung. Umumnya, sebuah infeksi adalah
penyakit yang disebabkan oleh invasi organisme mikro-atau virus.
Ø Degenerasi : Gangguan tulang belakang degeneratif melibatkan
hilangnya fungsi di tulang belakang. Tekanan pada saraf tulang belakang dan
saraf mungkin terkait dengan herniasi atau
perpindahan disk. Degenerasi otak juga menyebabkan penyakit sistem saraf pusat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas orang
mungkin memiliki degenerasi parah di otak karena hilangnya jaringan yang
mempengaruhi kognisi .
5.
Tanda dan
gejala
Setiap
penyakit yang berbeda memiliki tanda-tanda dan gejala .
Beberapa termasuk: sakit kepala terus-menerus, kehilangan perasaan, kehilangan
memori, kehilangan kekuatan otot, tremor ,
kejang, dan bicara
cadel. Satu harus mencari perhatian medis jika terpengaruh
oleh.
6.
Pengobatan
Ada
berbagai macam pengobatan untuk penyakit sistem saraf pusat. Ini dapat berkisar
dari operasi untuk rehabilitasi obat
atau diresepkan.
Carole Wade dan
Carol Tavris, 2007:112. Psikologi, edisi ke-9. Jakarta: Erlangga.
J. W. Kalat,
2010:116. Biopsikologi, edisi ke-9. Jakarta: Salemba Humanika.